Kamis, 17 November 2011

Media Solusi Pembelajaran masa kini

Dalam dunia pendidikan, setiap materi pengajaran memiliki tingkat kesukaran bervariasi, tergantung materi itu sendiri serta tingkat daya tangkap dan nalar masing masing siswa. Dalam kondisi ini tidak dapat dipungkiri akan timbul rasa bosan pada diri siswa berdaya tangkap rendah atau disebabkan penjelasan guru yang sulit dipahami atau dicerna siswa, mendorong para guru mencari solusi tepat antara lain menggunakan suatau media yang berfungsi sebagai alat bantu di dalam proses pembelajaran.

Guru sebagai tenaga pendidik harus mempunyai kemampuan dasar dalam merencanakan dan melaksanakan suatu proses pembelajaran sehingga interaksi positif dan aktif akan terlahir dalam proses belajar dan mengajar guna mencapai tujuan dari pembelajaran. Perencanaan meliputi beberapa komponen antara lain tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode pengajaran, alat bantu atau media dalam pembelajaran, sumber pembelajaran dan evaluasi.

Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar, dan di dalam konteks ini merupakan wahana penyalur informasi belajar, penyalur pesan, sekaligus sumber belajar. Dengan demikian bila diartikan secara luas media merupakan benda, manusia, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengatahuan dan ketrampilan.

Kehadiran media dalam proses belajar mengajar menjadi sangat penting karena berperan sebagai penjelasan dari keterangan guru terhadap suatu bahan/materi yang disampaikan, yang tidak dapat atau sulit diuraikan guru melalui kalimat.

Kemudian, media memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut oleh para siswa sampai didapat pemecahannya, paling tidak media dapat menjadi sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa, sehingga proses belajar mengajar menjadi kreatif, inovatif dan menyenangkan, sekaligus mencegah timbulnya keadaan membosankan dalam proses belajar mengajar.

Media merupakan sumber belajar yang turut memperkaya wawasan siswa, sebagai bahan konkrit berisikan bahan bahan yang harus dipelajari oleh siswa baik secara individual maupun secara kelompok. Media juga dapat mengkongkritkan sesuatu yang abstrak sehingga kekonkritan media inilah yang mampu tugas guru mencapai keberhasilan tujuan belajar dan mengajar.

Dilihat dari jenisnya, media dapat dibagi dengan media auditi yang hanya mengandalkan suara misalnya radio, media visual yang mengandalkan penglihatan misalnya gambar, media audiovisual yang mengandalkan suara dan gambar misalnya televisi. Bila dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam media dengan daya liput luas dan serentak, misalnya TV, dan media dengan daya liput terbatas oleh ruang, misalnya film, media untuk pengajaran individual, misalnya modul.

Sedangkan bila dilihat dari bahan pembuatannya dibagi dua sebagai media sederhana dibuat dengan mudah, berbiaya murah dan penggunaannya tidak sulit misalnya gambar dari karton, dan media kompleks dibuat dari bahan yang mahal dan penggunaannya memerlukan ketrampilan khusus misalnya alat peraga elektronik.
Setiap media yang ada mempunyai keampuhan dan kelebihan masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya, membutuhkan keterampilan dari guru untuk memilihnya sesuai dengan kebutuhan dari materi yang diajarkan. Menurut Drs.Nana Sudjana (1991) ada empat prinsip yang harus diperhatikan guru sebelum menggunakan media, terdiri dari:
1.Menentukan jenis media yang tepat, artinya seorang guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.
2.Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu dipertimbangkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan siswa.
3.Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana yang ada.
4.Menempatkan atau memperhatikan media pada waktu, situasi dan tempat yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi mana pada waktu belajar dan mengajar media harus digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan menggunakan media.

Ada enam langkah yang harus dilakukan oleh guru di dalam pembelajaran menggunakan media:
1.Merumuskan tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran harus diselaraskan dengan media yang dimanfaatkan.
2.Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan.
3.Persiapan Kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus memotivasi mereka agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.
4.Langkah Penyajian dan Pemanfaatan Media. Sewaktu penyajian bahan pembelajaran dengan menggunakan media pengajaran, keahlian guru sangat menentukan. Media hanya membantu tugas guru dalam menjelaskan bahan pelajaran yang dikembangkan penggunaannya untuk efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan.
5.Langkah kegiatan belajar siswa. Pada saat ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran, bisa dilakukan oleh siswa sendiri yang mempraktekkannya ataupun guru langsung mempraktekkannya baik di dalam maupun di luar kelas.
6.Langkah evaluasi pengajaran. Pada akhir dari kegiatan belajar diadakan evaluasi sampai sejauh mana tujuan pembelajaran dapat tercapai sekaligus dapat menilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat Bantu dalam menunjang kebrhasilan proses belajar mengajar. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar atau bahan bagi proses belajar selanjutnya.

Pemanfaatan penggunaan media dalam proses belajar mengajar ini sangatlah penting dilaksanakan pada tingkat SD dan SMP sebab pada masa ini siswa masih berfikir kongkrit, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu siswa di dalam memahami konsep pelajaran tertentu yang tidak atau kurang mampu dijelaskan oleh guru dengan bahasa serta dapat mengkonkritkan suatu mata pelajaran yang abstrak dan tingkat retensi (daya ingat) siswa cukup tinggi terhadap pelajaran karena siswa langsung mengalami lewat praktik, bukan hanya sebagai pendengar saja. Selain itu dapat membantu siswa yang lemah daya tangkapnya sehingga merupakan salah satu solusi guru dalam mencapai ketuntasan belajar.

Guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa memanipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada siswa dalam proses belajar mengajar.
Media sebagai salah satu solusi guru mencairkan kebosanan siswa dalam proses belajar dan mengajar. Keterampilan menggunakan media, ataupun keahlian membuat media sederhana dalam kondisi tidak mungkin mengadakan media sesungguhnya yang terbilang mahal, merupakan hal mendasar yang harus dimiliki seorang guru.

0 komentar: